(2). BENDING
Bagi pemula yang berniat memainkan musik bernuansa blues
dengan harmonika diatonik, teknik bending tentu menjadi teknik yang segera
ingin dikuasai. Pasalnya, dengan teknik ini, permainan harmonika kita akan
terdengar bluesy. Selain itu, beberapa nada yang hilang (tapi tidak semuanya)
akan kita dapatkan.
Bending adalah menurunkan nada. Tiap lubang memiliki
ketentuan sendiri mengenai bending. Misalnya, lubang 4 dapat dibending setengah
nada (bending 1 level) dengan dihirup dengan cara tertentu. Lubang 3 dapat
dibending satu setengah nada (jadi Anda harus membending 3 level). Lubang 8
dapat dibending setengah nada, tapi dengan ditiup dengan cara tertentu (bukan
dihirup). Seperti yang pernah saya tulis dalam postingan sebelumnya, untuk
lebih memudahkan pemahaman kamu mengenai bending beserta contoh suaranya
silakan download aplikasi Virtual Harmonica buatan saya disini. Atau kamu dapat melihat video Kak
Risky mengenai bending disini.
Nah, setelah melihat video atau mendownload aplikasi di
atas, pertanyaan berikutnya tentu: bagaimana cara bending? Teknik bending
bukanlah teknik yang dapat dikuasai dalam semalam. Saya sendiri berhasil
melakukan bending pertama saya setelah 6 bulan belajar harmonika. Bukan waktu
yang singkat tentunya. Namun, ada beberapa pemain harmonika yang bisa menguasai
teknik ini dalam waktu relatif singkat. Merek dan kualitas harmonika menjadi
salah satu faktor penting dalam kecepatan penguasaan teknik ini. Beberapa merek
yang konon mudah dibending antara lain: Suzuki Harpmaster, Hohner Special 20,
Hohner Golden Melody, Lee Oskar, dan harmonika mahal lainnya.
Jika kamu bisa bersiul, akan lebih mudah untuk menjelaskan
cara kerja teknik ini. Untuk kamu-kamu yang bisa bersiul, coba bersiul
menirukan sirine ambulans (“iuiuiuiu…”), kemudian bayangkan bahwa harmonika
adalah bagian tambahan mulutmu, lalu terapkan teknik ini untuk lubang 8, 9, dan
10. Mengapa lubang 8, 9, dan 10? Karena lubang 8, 9, dan 10 dibending dengan
cara ditiup dengan tekanan dan arah udara berbeda. Nah, hal yang sama juga
berlaku jika kamu bisa bersiul sambil menghirup udara menirukan sirine. Maka
dengan prinsip yang sama, kamu bisa menurunkan nada (bending) lubang 1 hingga 6
dengan cara menghirup.
Bagaimana jika kita tidak bisa bersiul? Tenang, ada trik
lain kok. Pertama, ambil sedotan dan gelas berisi air. Sekarang, sedot air
dengan sedotan perlahan (jangan habiskan). Berhenti sejenak kemudian tekuk
sedotan dan coba untuk menyedot air kembali. Tentu terasa lebih kuat bukan
tekanannya? Nah, begitu juga dengan cara bending untuk lubang 1 hingga 6, kamu
harus menyedot dengan tekanan yang lebih kuat (tapi jangan berlebihan atau reed
harmonika kamu bisa patah). Tak cukup dengan tekanan kuat, kamu juga harus
menurunkan rahang dan memundurkan lidah kamu, tujuannya agar udara yang
terhirup masuk dengan arah yang berbeda. Memang perlu banyak latihan hingga
nada dapat diturunkan.
Terakhir nih, bagaimana memastikan kalau kita sudah
menguasai teknik bending? Untuk yang satu ini, ada aplikasi bernama Bendometer yang dapat kawan-kawan
download. Dengan mikrofon eksternal maupun mikrofon built in dalam laptop kamu,
kamu bisa mencoba bending dan aplikasi ini akan mendeteksi apakah bendingmu
sudah akurat atau belum. Jadi, selamat mencoba ya kawan-kawan!