Jika kita telah memutuskan untuk
belajar harmonika, tentu ada alasannya. Sebagian besar orang mempelajari
instrumen musik karena menyukai keluaran suaranya. Sebagian lain karena jenis
musik yang ingin dimainkannya. Bahkan ada yang beralasan kesehatan—harmonika
baik untuk menerapi penyakit pernapasan. Saya sendiri yang buta bermain musik
menyukai harmonika terutama karena bentuknya.
Harmonika adalah salah satu
instrumen musik terkecil yang ada. Kita bisa dengan mudah memasukkannya ke
dalam saku. Bayangkan bagaimana repotnya membawa drum set, grand piano,
atau cello. Bagi saya yang tidak
punya space cukup besar di kosan,
harmonika adalah pilihan paling masuk akal.
Setelah bentuk, alasan kedua saya
tentu suaranya. Baik permainan single
note maupun chord-nya sama-sama
merdu di telinga saya. Alasan kedua inilah yang sepertinya membuat pemula betah
mengeksplor harmonikanya lama-lama.
Alasan ketiga adalah faktor harga.
Kali pertama memutuskan untuk belajar suatu instrumen, saya mencari tahu
tentang harga-harga berbagai instrumen. Sebenarnya, alat musik melodik termurah
sepengetahuan saya adalah recorder/suling (20 ribuan untuk Yamaha dan 10 ribuan
untuk merek lain). Termurah kedua adalah harmonika tremolo (15 ribu merek Hero).
Harmonika diatonik (10 lubang) sendiri berkisar antara 45 ribu hingga jutaan
rupiah. Bandingkan saja dengan gitar yang paling tidak seharga 150 ribu atau
keyboard dan biola yang biasanya lebih dari 300 ribu.
Meskipun Anda telah memiliki
alasan sendiri, jangan pernah berhenti untuk mencari keistimewaan-keistimewaan harmonika
yang lain. Setelah 1,5 tahun belajar harmonika, nafas saya menjadi sedikit
lebih panjang (ini bagus) dan otot leher membesar (nah kalo yang ini saya gak
suka, hehehe).
saya sudah belajar main harmonica sejak SD, waktu itu masih pakai harmonica tremolo merk hero. setelah itu tidak pernah lagi memainkannya sampai saya bekerja di usia 30 an. (Mungkin karena saya sudah bisa memainkan alat musik yang lain seperti gitar dan keyboard) Suatu saat kemudian tiba-tiba perasaan kangen dengan harmonica, kemudian saya beli merk suzuki folkmaster, dan memainkannya. Dan selanjutnya adalah saya ditawarin manggung dikafe, dengan format band tapi harus ada instrumen harmonica di tiap lagunya..woww, harmonica buat saya adalah pioneer, atau pelopor karena lewat harmonica saya belajar mengenali nada dan musik sewaktu saya masih kecil. Harmonica berjasa besar buat saya untuk bisa memainkan alat alat musik yang lain
BalasHapuswow, keren! Ajarin saya main gitar dong, Om. Menurut saya agak susah belajar harmonika kalau tidak menguasai gitar/keyboard. Soalnya, saya jadi kurang peka (bahkan gak nyadar) dengan pergantian chord dan pola-nya (chord progression).
Hapushehe, sebenarnya semua alat musik sama saja. butuh feeling dalam memainkannya. meskipun saya sudah bisa tapi harus terus mengasah feeling tersebut. coba sekali sekali mampir ke web ini harmonicaclub.com , sebagai bahan referensi untuk menambah materi belajar.
HapusMint a no HP nya boleh saya may tanya2x tentang hrmonika
BalasHapusvia email saja Gan, saya cukup aktif buka email inbox kok
HapusSalam kenal para rekan,..kbtulan gua sdng hobi bermain harmonika, walaupun baru memulaix hehehe,.
BalasHapusMas rona asli mana mas mnt kontaknya yak biar bsa bljr lebih
BalasHapussilakan via email yg tercantum di atas gan
HapusWah menarik juga ya pengalamannya, btw saya lagi mau memulai dan kemudian nemu blog ini hhe. Thx
BalasHapus